Banyak Shalat, Puasa dan Sedekah Hanya Untuk Memperlacar Rizki

April 18, 2009 pukul 1:53 pm | Ditulis dalam Syirik | 8 Komentar
Tag: , ,

Alhamdullillahilladzi hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiih kamaa yuhibbu Robbunaa wa yardho. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam.

writing211

Itulah yang sering kita lihat pada umat Islam saat ini. Mereka memang gemar melakukan puasa sunnah (yaitu puasa Senin-Kamis dan lainnya), namun semata-mata hanya untuk menyehatkan badan sebagaimana saran dari beberapa kalangan. Ada juga yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuan untuk memperlancar rizki dan karir. Begitu pula ada yang rajin bangun di tengah malam untuk bertahajud, namun tujuannya hanyalah ingin menguatkan badan. Semua yang dilakukan memang suatu amalan yang baik. Tetapi niat di dalam hati senyatanya tidak ikhlash karena Allah, namun hanya ingin mendapatkan tujuan-tujuan duniawi semata. Kalau memang demikian, mereka bisa termasuk orang-orang yang tercela sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut. Continue Reading Banyak Shalat, Puasa dan Sedekah Hanya Untuk Memperlacar Rizki…

Janganlah Katakan: “Seandainya Aku Lakukan Demikian dan Demikian, pasti …”

April 6, 2009 pukul 2:00 pm | Ditulis dalam Aqidah Muslim, Mutiara Hadits | 2 Komentar
Tag: ,

Seri terakhir dari dua tulisan

takdir-ilahi

Posting kali ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya.
Semoga bermanfaat. Continue Reading Janganlah Katakan: “Seandainya Aku Lakukan Demikian dan Demikian, pasti …”…

Tetap Semangat dalam Hal yang Bermanfaat

April 6, 2009 pukul 6:00 am | Ditulis dalam Aqidah Muslim, Mutiara Hadits | 2 Komentar
Tag: , ,

Seri pertama dari dua tulisan

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
kuat

Dari Abu Hurairah, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)

[Muslim: 47-Kitab Al Qodar, An Nawawi –rahimahullah- membawakan hadits ini dalam Bab “Iman dan Tunduk pada Takdir”]

Beberapa pelajaran berharga dapat kita petik dari hadits ini. Continue Reading Tetap Semangat dalam Hal yang Bermanfaat…

Tafsiran Kalimat ‘LAA ILAHA ILLALLAH’ menurut para ulama ahli tafsir

Februari 9, 2009 pukul 3:00 am | Ditulis dalam Tauhid | 3 Komentar
Tag: , , , ,

Seri terakhir dari tiga tulisan (Lanjutan: Hanya Allah yang Berhak Disembah)
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal

nabi-palsuUntuk mendukung pendapat kami pada posting sebelumnya mengenai tafsiran laa ilaha illallah, selanjutnya kami akan membawakan perkataan para pakar tafsir mengenai tafsiran ’laa ilaha illallah’ ini, agar kami tidak dianggap membuat-buat tafsiran tersebut. Semoga bermanfaat. Continue Reading Tafsiran Kalimat ‘LAA ILAHA ILLALLAH’ menurut para ulama ahli tafsir…

Hanya Allah yang Berhak Disembah

Februari 8, 2009 pukul 3:00 am | Ditulis dalam Tauhid | 2 Komentar
Tag: , , , ,

Seri dua dari tiga tulisan (Lanjutan: Salah Fatal dalam Menafsirkan Kalimat Syahadat)
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

mosque1Pembahasan kedua adalah bagaimana jika ‘laa ilaha illallah’ ditafsirkan dengan pengertian Tuhan yang kedua yaitu sesembahan, maka makna ‘laa ilaha illallah’ menjadi ‘tidak ada sesembahan selain Allah’.
Sebenarnya pengertian ilah pada tafsiran kedua sudah benar karena kata ‘ilah’ secara bahasa berarti sesembahan (ma’bud atau ma’luh). Dan para ulama juga menafsirkan kata ilah juga dengan sesembahan. Lihat sedikit penjelasan berikut ini. Continue Reading Hanya Allah yang Berhak Disembah…

Salah Fatal dalam Menafsirkan Kalimat Syahadat

Februari 7, 2009 pukul 3:00 am | Ditulis dalam Tauhid | 2 Komentar
Tag: , , , ,

Seri satu dari tiga tulisan
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

mengadiliMasih terngiang-ngiang di telinga kita apa yang dikatakan guru agama kita di bangku sekolah dasar ketika menerangkan mengenai makna kalimat tauhid ‘laa ilaha illallah’. Guru kita pasti mengajarkan bahwa kalimat ‘laa ilaha illallah’ itu bermakna ’Tiada Tuhan selain Allah’. Namun apakah tafsiran kalimat yang mulia ini sudah benar? Sudahkah penafsiran ini sesuai dengan yang diinginkan Al Qur’an dan Al Hadits? Pertanyaan seperti ini seharusnya kita ajukan agar kita memiliki aqidah yang benar yang selaras dengan Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik umat ini (baca : salafush sholih). Continue Reading Salah Fatal dalam Menafsirkan Kalimat Syahadat…

5 Keutamaan Kalimat Syahadat (Laa Ilaha Illallah)

Februari 5, 2009 pukul 1:00 pm | Ditulis dalam Tauhid | 3 Komentar
Tag: , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
typing2Kalimat syahadat yaitu (laa ilaha illallah) sudah kita ketahui bersama. Namun, kebanyakan kita belum mengetahui bahwa kalimat yang satu ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Itulah yang patut kita ketahui saat ini. Ingatlah bahwa kalimat ini bukanlah kalimat biasa-biasa saja. Marilah kita simak pembahasan berikut, semoga bermanfaat. Continue Reading 5 Keutamaan Kalimat Syahadat (Laa Ilaha Illallah)…

Bolehkah Minta Dido’akan Orang Lain?

Februari 2, 2009 pukul 5:00 am | Ditulis dalam Adab Berdo'a, Aqidah Muslim, Hukum Islam | 3 Komentar
Tag: , , , ,

Diterjemahkan secara bebas dari Fatwa Liqho’at Al Bab Al Maftuh, 46/10 (Asy Syamilah) oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanya :
bunga3

Wahai Syaikh, apakah permintaan seseorang pada saudaranya yang dinilai sholeh untuk mendoakan dirinya dan saudaranya ini mendoakan dirinya dalam keadaan dia (yang meminta) tidak mengetahuinya, apakah ini termasuk mengurangi tawakkal orang yang meminta didoakan?

Jika memang demikian, bagaimana penilaian engkau terhadap kisah Umar bin Al Khathab yang meminta pada Uwais Al Qorni agar mendoakan dirinya, padahal Umar lebih utama dari Uwais? Continue Reading Bolehkah Minta Dido’akan Orang Lain?…

Kebo Kyai Slamet, Dicari Berkahnya di Bulan Suro

Januari 10, 2009 pukul 5:00 pm | Ditulis dalam Syirik | Tinggalkan komentar
Tag: , , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST (Artikel Buletin At Tauhid)
Kritikan terhadap tradisi satu suro

berkahKaum muslimin yang semoga selalu mendapat taufik Allah Ta’ala. Pada hari yang dikatakan sakral oleh sebagian kaum muslimin, terdapat suatu kenyataan yang sangat memilukan yang menunjukkan kekurangan akal. Hari tersebut adalah tanggal siji suro (1 Muharram). Sebagian kaum muslimin yang selalu menginginkan kemudahan dalam hidupnya dan ingin mencari kebaikan malah mencarinya dengan cara yang tidak masuk akal. Mereka mencari berkah dari seekor kerbau (kebo bule) yang disebut dengan ‘Kyai Slamet’, yakni mereka saling berebut untuk mendapatkan kotoran kerbau tersebut, lalu menyimpannya, seraya berkeyakinan rizki akan lancar dan usaha akan berhasil dengan sebab kotoran tersebut. Seorang yang punya akal sehat tentu tidak mungkin melakukan hal yang demikian. Tetapi kok mereka bisa melakukan hal yang demikian?! Ke mana akal sehat mereka?!! Continue Reading Kebo Kyai Slamet, Dicari Berkahnya di Bulan Suro…

Hati-hati Di Bulan Suro! Jangan Lakukan Hajatan, …

Januari 9, 2009 pukul 3:00 pm | Ditulis dalam Syirik | 1 Komentar
Tag: , , , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST
Lanjutan dari posting sebelumnya ‘Mulianya Bulan Suro’

Bulan suro adalah bulan penuh musibah, penuh bencana, penuh kesialan, bulan keramat dan sangat sakral.

menulis
Itulah berbagai tanggapan masyarakat mengenai bulan Suro atau bulan Muharram. Sehingga kita akan melihat berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana, musibah dilakukan oleh mereka. Di antaranya adalah acara ruwatan, yang berarti pembersihan. Mereka yang diruwat diyakini akan terbebas dari sukerta atau kekotoran. Ada beberapa kriteria bagi mereka yang wajib diruwat, antara lain ontang-anting (putra/putri tunggal), kedono-kedini (sepasang putra-putri), sendang kapit pancuran (satu putra diapit dua putri). Mereka yang lahir seperti ini menjadi mangsa empuk Bhatara Kala, simbol kejahatan.
Karena kesialan bulan Suro ini pula, sampai-sampai sebagian orang tua menasehati anaknya seperti ini: ”Nak, hati-hati di bulan ini. Jangan sering kebut-kebutan, nanti bisa celaka. Ini bulan suro lho.
Karena bulan ini adalah bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan nikah, dsb. Jika melakukan hajatan pada bulan ini bisa mendapatkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis, dsb. Itulah berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Suro dan kesialan di dalamnya.

Ketahuilah saudaraku bahwa sikap-sikap di atas tidaklah keluar dari dua hal yaitu mencela waktu dan beranggapan sial dengan waktu tertentu. Karena ingatlah bahwa mengatakan satu waktu atau bulan tertentu adalah bulan penuh musibah dan penuh kesialan, itu sama saja dengan mencela waktu. Saatnya kita melihat penilaian agama Islam mengenai dua hal ini. Continue Reading Hati-hati Di Bulan Suro! Jangan Lakukan Hajatan, ……

Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti

Januari 8, 2009 pukul 9:00 am | Ditulis dalam Hari Akhir | 2 Komentar
Tag: , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST (Artikel Buletin At Tauhid)

meraihHari kiamat adalah kehidupan di akhirat yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun lamanya. Di sana tidak terdapat bangunan, pohon untuk berlindung, dan tidak ada pula pakaian yang menutupi badan. Keadaan pada saat itu saling berdesakan. Allah Ta’ala mengisahkan kejadian pada saat itu (yang artinya), “Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaahaa [20] : 108) Continue Reading Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti…

Orang yang Ikhlas: Orang yang menyembunyikan amalan puasanya

Januari 6, 2009 pukul 8:59 pm | Ditulis dalam Aqidah Muslim, Qolbu | 1 Komentar
Tag: , , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

masjid1Inilah saudaraku yang seharusnya kita ingat ketika melakukan suatu amalan yaitu haruslah ikhlas. Dengan ikhlas-lah suatu amalan sholeh bisa diterima di sisi Allah.
Ketahuilah bahwa amalan puasa adalah rahasia antara hamba dan Rabbnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits qudsi, “Setiap amalan manusia akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah berfirman (yang artinya): Kecuali amalan puasa. Amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Muslim no. 1151).
Jika kita sudah mengetahui hal ini, maka sudah sepatutnya orang yang ikhlas berusaha untuk menyembunyikan amalan puasanya dengan berbagai cara sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Continue Reading Orang yang Ikhlas: Orang yang menyembunyikan amalan puasanya…

SABAR: Awalnya Pahit, namun akhirnya lebih manis dari madu

Januari 5, 2009 pukul 10:00 am | Ditulis dalam Aqidah Muslim, Qolbu | 3 Komentar
Tag: , , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

menulis12Inilah beberapa faedah yang kami peroleh dari penjelasan Sabar yang disampaikan oleh para ulama. Semoga bermanfaat. Continue Reading SABAR: Awalnya Pahit, namun akhirnya lebih manis dari madu…

Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih harus kita cintai dari selainnya

Januari 2, 2009 pukul 3:00 pm | Ditulis dalam Mengenal Rasul | Tinggalkan komentar
Tag: , , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

cintaSesungguhnya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan bagian dari keimanan. Telah terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa wajib bagi hamba untuk menjadikan Rasul yang mulia lebih dicintai daripada diri sendiri, kedua orang tua, anak, kerabat, harta, dan manusia seluruhnya. Jika tidak demikian, berarti dia telah membawa dirinya pada ancaman Allah yang segera dan akan datang. Continue Reading Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih harus kita cintai dari selainnya…

5 Hal yang Harus Engkau Tahu dari Nabimu

Januari 2, 2009 pukul 9:00 am | Ditulis dalam Mengenal Rasul | 1 Komentar
Tag: , , ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

ebook-serial-1Kami begitu heran dengan umat Islam saat ini. Ketika ditanya mengenai artis-artis kafir, dia bisa merinci nama lengkap, tanggal lahir sampai ketenaran dia saat ini. Begitu juga ketika ditanyakan pemain bola, dia bisa merinci pula di mana pemain tersebut pertama kali bermain hingga saat ini. Namun sangat diherankan ketika seorang muslim ditanya mengenai nasab (silsilah) nabinya sendiri sebagai panutan dan suri tauladanya, dia tidak tahu sama sekali. Pada posting kali ini itulah yang akan kita bahas. Yaitu apa saja yang harus kita kenal dari nabi kita. Semoga bermanfaat. Continue Reading 5 Hal yang Harus Engkau Tahu dari Nabimu…

Laman Berikutnya »

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.