Shalat Dhuha Dapat Menggantikan Sedekah dengan Seluruh Persendian

Januari 16, 2009 pukul 3:00 am | Ditulis dalam Shalat | 20 Komentar
Tag: ,

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ، تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تََمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ
persendianSetiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Mari kita lihat penjelasan hadits ini.

Makna Sulama

(سُلاَمَى) bermakna persendian. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah tulang.
Ibnu Daqiq Al ‘Ied mengatakan bahwa (سُلاَمَى) adalah persendian dan anggota badan.

Dinukil oleh Ibnu Daqiq Al ‘Ied bahwa Al Qadhi ‘Iyadh (seorang ulama besar Syafi’iyyah) berkata, “Pada asalnya kata (سُلاَمَى) bermakna tulang telapak tangan, tulang jari-jari dan tulang kaki. Kemudian kata tersebut digunakan untuk tulang lainnya dan juga persendian”.
Terdapat hadits dalam shohih Muslim bahwa tubuh kita ini memiliki 360 persendian. Di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ
“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360 persendian.” (HR. Muslim no. 2377)

Ajaibnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Inilah yang terdapat dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para dokter saat ini juga mengatakan seperti yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan. Maka hal ini menunjukkan bahwa risalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar.

Setiap Hari Kita Memiliki Kewajiban Bersedekah dengan 360 Persendian

(كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ) bermakna setiap hari diwajibkan bagi anggota tubuh kita untuk bersedekah. Yaitu diwajibkan bagi setiap persendian kita untuk bersedekah. Maka dalam setiap minggu berarti ada 360 x 7 = 2520 sedekah.
Akan tetapi dengan nikmat Allah, sedekah ini adalah umum untuk semua bentuk qurbah (pendekatan diri pada Allah). Setiap bentuk pendekatan diri kepada Allah adalah termasuk sedekah. Berarti hal ini tidaklah sulit bagi setiap orang. Karena setiap orang selama dia menyukai untuk melaksanakan suatu qurbah (pendekatan diri pada Allah) maka itu akan menjadi sedekah baginya sebagaimana disebutkan dalam lanjutan hadits di atas.

Faedah dari hadits ini menunjukkan setiap orang wajib bersedekah dengan setiap anggota badannya pada setiap harinya mulai dari matahari terbit. Karena perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (عَلَيْهِ صَدَقَةٌ) menunjukkan wajibnya. Bentuk dari hal ini adalah setiap orang harus bersyukur kepada Allah setiap paginya atas keselamatan pada dirinya baik keselamatan pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh lainnya. Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat ini.

Kalau ada yang mengatakan hal seperti ini sulit dilakukan karena setiap anggota badan harus dihitung untuk bersedekah?

Jawabannya : Nabi telah memberikan ganti untuk hal tersebut yaitu untuk mengganti 360 sedekah dari persendian yang ada. Penggantinya adalah dengan mengerjakan shalat sunnah Dhuha sebanyak 2 raka’at.

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى »
“Pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar ma’ruf (memerintahkan kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 1704)

Ibnu Daqiq Al ‘Ied mengatakan,

“Maksudnya, semua shadaqah yang dilakukan oleh anggota badan tersebut dapat diganti dengan dua raka’at shalat Dhuha, karena shalat merupakan amalan semua anggota badan. Jika seseorang mengerjakan shalat, maka setiap anggota badan menjalankan fungsinya masing-masing. ”

An Nawawi dalam Syarh Muslim 3/47 mengatakan,

. وَفِيهِ دَلِيل عَلَى عِظَم فَضْل الضُّحَى وَكَبِير مَوْقِعهَا ، وَأَنَّهَا تَصِحُّ رَكْعَتَيْنِ
“Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan tentang agung dan mulianya shalat Dhuha dan menunjukkan pula besarnya kedudukannya. Dan shalat Dhuha boleh dilakukan hanya dengan 2 raka’at.”

Dari hadits Abu Dzar di atas menunjukkan bahwa boleh untuk terus menerus dalam mengerjakan shalat Dhuha.

Waktu Mengerjakan Shalat Dhuha dan Jumlah Raka’atnya

Adapun waktu mengerjakannya adalah

ketika matahari sudah setinggi tombak dilihat dengan mata telanjang hingga dekat dengan waktu matahari bergeser ke barat yaitu kira-kira 1/3 jam (20 menit) setelah matahari terbit hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.

Dan jumlah raka’at minimal adalah 2 raka’at tanpa ada batasan raka’at maksimal. Inilah yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin.

Namun, Ibnu Qudamah dalam Al Mughni 3/322, menyebutkan bahwa jumlah raka’at minimal untuk shalat Dhuha adalah 2 raka’at sedangkan maksimalnya adalah 8 raka’at. Hal ini berdasarkan hadits muttafaqun ‘alaih dari Ummu Hani,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ بَيْتَهَا يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ ، وَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ ، فَلَمْ أَرَ صَلَاةً قَطُّ أَخَفَّ مِنْهَا ، غَيْرَ أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumahnya ketika Fathul Makkah. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat 8 raka’at. Maka aku tidak pernah melihat beliau shalat seringan itu kecuali beliau menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”

Demikian pembahasan kami pada posting kali ini. Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah untuk melakukan dan mengkontinuikan amalan yang satu ini.

Rujukan: Syarh Arba’in, Syaikh Ibnu Utsaimin; Al Mughni, Ibnu Qudamah, dan syarh hadits Arba’in lainnya

Pangukan, Sleman, 18 Muharram 1430 H
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Muhammad Abduh Tuasikal, ST

20 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. subhanallah,,, Indah sekali islam ini,,,
    yang senantiasa memberi kemudahan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah subhanahuwata’ala

    jazakallahukhairan katsiran
    ya akhi,,

  2. Assalamu’alaikum. Adakah doa atau bacaan khusus untuk sholat Dhuha ini?

  3. Wow, blog ini keren masuk Best of The Day (botd) wordpress. Ajarin donk caranya supaya bisa banyak pengunjungnya, maklum masih newbie :D

    salam kenal dari penggemar one piece

  4. Tidak ada do’a khusus setelah shalat dhuha. Shalatnya seperti shalat sunnah biasa. Wallahu a’lam

  5. Semua itu karena karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki.
    Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat

  6. bermanfaat sekali.

  7. sy berangkat mengajar jam 6.45, jadi malaksanakan shalat duha jam 6.30, apakah sudah masuk waktu duha (sy di cirebon)?

  8. @ supardi
    Insya Allah itu sudah masuk waktu dhuha, karena matahari sudah agak tinggi.

  9. Assalamu’alaikum wr.wb. waktu dhuha untuk saat ini dari jam berapa sampai jam berapa? jzklh

  10. biar sedikit…yg penting rutin kan? mdh2an…bisa, amien

  11. Alhamdulillah semenjak saya melakukan solat dhuha semua begitu lapang dan saya tidak seperti dulu memeikirkan dari mana nanti saya dapat rezeki,ternyata Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang.

  12. assalamualikum,.,,.,,
    Sholat dhuha itu paling afdhal membaca Surat apa??

  13. keren banget isi nya,,q suka

  14. menyukai

  15. saya sangat senang dan sangat menenangkan hati dan jadi petunjuk buat saya pribadi, amin.

  16. mohon dikirim ke email tiap anggota ( kami ) … karea ini sangat kami butuhkan untuk makana rohani kami ….
    .
    .agar lebih khusuk dan tekun…
    .dan bekerja lebih semangat untuk memakmurkan agama ,sesama dan negara …amin

  17. Allahu Akbar, Alhamdulillahi rabbil’alamin.
    Subhanallah…, cukup hanya 2 raka’at shalat dhuha maka 360 persendian kita sudah bersedekah, subhanallah! semudah itu!?
    “Fabiayyi-a laa irabbikuma tukadzibaan”
    untuk bersedekah saja, kita sudah dimudahkan.
    “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

  18. assalamulaikum….
    apakah padda waktu sholat Dhuha surat yang di baca hrsAsy-Syamsi dan Adh Dhuhaa..????

  19. Wa’alaikumus salam,.
    Tidak dianjurkan surat-surat khusus dlm shalat Dhuha.

  20. Assalamualaikum wr wb, ustadz mohon izin untuk copy paste. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih Wassalamualaikum wr wb.


Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.