‘Alim Said

Page ini bukanlah kolom komentar. Untuk berkomentar, silakan mengunjungi guest book.
Jika Anda memiliki perkataan menarik dari hadits, perkataan sahabat, tabi’in, dan para ulama, silakan masukan ke kolom ini. Semoga dengan nasihat yang ada hati ini akan menjadi sejuk.

NB: perkataan yang dimasukan harap disertakan sumbernya.

25 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ILMU, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.”

    Muadz bin Jabal berkata, “AL ILMU IMAMUL ‘AMAL, WAL ‘AMALU TABI’UHU (ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang ilmu).”

    al amru bil ma’ruf wan nahyu ‘anil munkar, syaikhul islam, hal. 15, asy syamilah

  2. Semoga kita termasuk orang-orang yang ikhlas.

    Al Fudhail bin ‘Iyadh, salah seorang imam yang zuhud, waro’ dan ahli ibadah, mengatakan,

    TARKUL ‘AMAL LIAJLIN NAS RIYA’UN. WAL ‘AMALU LI AJLIN NAAS SYIRKUN. WAL IKHLASH AN-YA’FIYAKALLAHU MINHUMA.

    (Meninggalkan amal karena takut dilihat manusia adalah RIYA’. Beramal karena ingin dilihat manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas itu adalah terbebas dari kedua hal ini karena karunia Allah.)

    Dinukil dari Al Adzkar, karya An Nawawi, hal. 10, terbitan Darul Hadits

  3. Benarlah ucapan Syarik,

    “Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, maka wajahnya akan berseri di pagi harinya.”

    (Laysa min qoulin Nabi, hal. 89)

  4. Amalkanlah do’a yang diajarkan Rosululloh pada Abu Bakr Ash-Shiddiiq !!

    “Allohumma, innii zholamtu nafsii zhulman katsiiroo, wa laa yagfirudz dzunuuba illa anta, fagh-firlii maghfirotan min ‘indika, warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim.”

    Ya Alloh, Sesungguhnya aku telah menzholimi diriku dengan kezholiman yang sangat banyak, dan tidak ada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  5. Niatmu Haruslah untuk Menggapai Akhirat

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
    Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai , dunia pun akan dia peroleh dan tunduk padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya .

    Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih.

  6. Doakanlah Saudaramu Di Saat Dia Tidak Mengetahuinya

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
    “Do’a seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang memiliki tugas mengaminkan do’anya kepada saudarany, pen). Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” (HR. Muslim no. 2733)

  7. al Hasan al Bashri pernah berkata, “wahai anak adam sesungguhnya engkau hanyalah sekumpulan hari-hari, maka jika telah berlalu hari, maka seakan-akan sebagian dari dirimu telah pergi”
    semoga kita termasuk orang yang pandai menikmati nikmat waktu yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.

  8. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.”

    (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)

  9. Nasehat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
    “(Ketahuilah bahwa) meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar adalah suatu kemaksiatan. Jika kita membiarkan kemaksiatan tanpa mau melarangnya, maka ini berarti kita telah berpindah dari kemaksiatan yang satu ke kemaksiatan yang lainnya. Dan ini sama saja dengan berpindah dari agama (ajaran) yang bathil ke ajaran yang bathil lainnya.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 18)

  10. “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)

  11. “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

  12. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
    سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
    “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)

    Faedah dari menundukkan pandangan, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 (yang artinya) “yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orang-orang yang beriman.

    Inilah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir –semoga Allah merahmati beliau- ketika menafsirkan ayat ini.

    –Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menundukkan pandangan sehingga hati dan agama kita selalu terjaga kesuciannya-

  13. Hasan Al Bashri mengatakan,
    ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك
    “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya bagaikan hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.” (Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi)

  14. Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Robi’ah menasehati Sufyan Ats Tsauri,
    إنما أنت أيام معدودة، فإذا ذهب يوم ذهب بعضك، ويوشك إذا ذهب البعض أن يذهب الكل وأنت تعلم، فاعمل.
    “Sesungguhnya engkau bagaikan hari yang dapat dihitung. Jika satu hari berlalu, maka sebagian darimu juga akan pergi. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, namun engkau merasa seluruh yang ada padamu ikut pergi. Oleh karena itu, beramallah.” (Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah)

  15. Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,
    صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك
    “Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”

  16. Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung).
    Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”

    Lalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.”

    (Al Jawabul Kafi, 109)

  17. Janganlah Sia-siakan Waktumu Selain untuk Mengingat Allah

    Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, ‘Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, ‘Bertakbirlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.” (Az Zuhud li Ahmad bin Hambal, 3/321, Asy Syamilah)

  18. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
    ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم الله سبحانه وتعالى المسؤول المرجو الإجابة أن يتولاكم في الدنيا والآخرة وأن يسبغ عليكم نعمه ظاهرة وباطنة وأن يجعلكم ممن إذا أنعم عليه شكر وإذا ابتلي صبر وإذا أذنب استغفر فإن هذه الأمور الثلاثة عنوان سعادة العبد وعلامة فلاحه في دنياه وأخراه ولا ينفك عبد عنها أبدا فإن العبد دائم التقلب بين هذه الأطباق الثلاث
    Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, Yang senantiasa diharapkan terijabahnya do’a. Semoga Allah melindungi kalian di dunia dan akhirat. Semoga Allah senantiasa melapangkan nikmat-Nya baik secara zhohir maupun batin. Semoga Allah pula menjadikan kalian menjadi orang-orang yang bersyukur tatkala diberi nikmat, bersabar ketika ditimpa musibah dan segera memohon ampunan kepada Allah ketika terjerumus dalam dosa. Inilah tiga tanda kebahagiaan dan tanda keberuntungan seorang hamba di dunia dan akhiratnya. Seorang hamba senantiasa akan berputar pada tiga kondisi ini.

    (Al Wabilush Shoyib, hal.11, Asy Syamilah)

  19. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ
    “Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”
    [Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk]

    (HR. Muslim no. 7597)

  20. Manfaatkanlah umur yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya, janganlah sia-siakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
    “Ambillah lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

  21. ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

    “Dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan ditemui di hadapan kita. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah budak-budak akhirat dan jangan menjadi budak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.”
    (HR. Bukhari secara mu’allaq)

  22. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
    “Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.”

    (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

  23. Pelajarilah Ilmu Agama

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    أَلاَ إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالاَهُ وَعَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
    “Ingatlah, dunia adalah terlaknat, terlaknat semua yang ada di dalamnya. Kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang bersahabat dengannya dan orang alim (ulama) atau orang yang belajar agama.”

    (HR. Tirmidzi no. 2492. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih)

  24. akhi fillah…
    ana tunggu sms2 nasihat dari antum…kangen nih sama sms2 antum

    jazakallahu khoiron

    semoga bisa segera berjumpa kembali akhi

  25. Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Akhy, jazakallah khoiron katsiron atas Ad-Dinu An-Nashihah nya. Afwan, kalau akhy belum tahu, nie ada mauqi’ bagus punya fadhilatus syaikh Abdul Karim Al-Khudair. Silahkan buka http://www.khudheir.com. Didalamny penuh makalah dan durus yang bermanfaat sekali. Jazakallah khoiron. Inni uhibbukum fillah.


Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.